Kadis Pendidikan Bungkam Terkait Pungli Di SMP 2 Bojonegoro, Dugaan Ajang Bisnis Di Dunia Pendidikan Semakin Nyata
Terbukti, paska kabar tersebut mencuat ke Publik, petinggi
Kantor Dinas Pendidikan Bojonegoro, Nursujito, justru memilih bungkam diatas
kursi empuknya tanpa mengambil tindakan apapun.
Menanggapi tingkah Kepala Dinas Pendidikan tersebut, Koh
Ahsin, salah satu aktivis informasi dan keterbukaan publik wilayah Jawa Timur
mengatakan,
“Perilaku Kepala Dinas tidak mencerminkan sosok pejabat
publik yang hidupnya dibiayai oleh uang rakyat, seharusnya dia meberikan
pelayanan kepada masyarakat, jangan malah bungkam ketika ada persoalan yang
menimpa rakyat.” Sindirnya, Selasa, 11 juni 2024.
Apapun dalih dan alasannya, lanjut Koh Ahsin, dunia
pendidikan di wilayah Bojonegoro ada ditangan, mulut, dan pundak Kepala Dinas.
“Dia itu kepanjangan tangan dari Kemendikbud (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan), tugasnya ialah mengurus pendidikan yang ada
didaerah. Jadi sangat ironi ketika ada praktik pungi di Sekolah yang berada di
bawah komandonya malah diam saja.” Jlentrehnya,
“Hal seperti ini sifatnya sudah terkonsep matang. Banyak
dalih dan alasan yang dilontarkan untuk mensiasatinya, dan saya yakin Dinas
mengetahui kegiatan itu, jadi, bohong jika Dinas mengaku tidak tau atau
berdalih hal itu kebijakan masing-masing sekolah.” tandasnya,
Miris sekali, ditengah viralnya kritikan pedas salah Anggota
Legislatif Senayan (DPR RI) kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem
Anwar Makarim, terkait tingginya anggaran Negara yang diglontorkan untuk
menunjang dunia pendidikan, justru aksi dugaan pungli malah terjadi di SMP N 2
Bojonegoro.