Limbah Perusahaan Batu Gamping, Berdampak Pada Pertanian Warga.





Tuban, Polemikdaerah.online, - Pabrik berbasis resiko tinggi atas pengelolaan oleh PT. Pentawira Agraha Sakti yang beralamat di Jl. Raya Plumpang, Desa Kepohagung, Kec. Plumpang, Tuban, merupakan perusahaan produksi pengolahan batu gamping bertaraf internasional.

Seiring banyak permintaan dan pengembangan kegiatan usahanya, selalu disertai dengan pengembangan sarana fasilitas kerja, termasuk perluasan lahan sebagai tempat penampungan Penimbunan material bahan baku maupun olahan.

Dalam waktu terakhir, perusahaan melakukan pengembangan perluasan lahan dengan membeli lahan terdekat untuk pemenuhan lahan gudang penampungan penimbunan material.

Hasil pantauan di lokasi pabrik pengelolaan batu gamping itu, terlihat tumpukan bahan baku pabrik (kapur) yang menggunung dan berpotensi longsor ke area persawahan warga.




Namun di sayangkan, dalam kegiatan tersebut terkesan tak memperhatikan dan mempertimbangkan dampak, baik secara umum maupun secara khusus, seperti halnya antisipasi dampak pada lahan  pertanian terdekat terhadap kegiatan perusahaan.

Seperti yang di keluhkan petani di Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, tingginya tingkat kontaminasi limbah pabrik batu gamping sangat berdampak terhadap hasil panen pertanian di wilayah setempat, ironisnya lagi, pencemaran sisa-sisa solar, oli, residu dan air batu gamping itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Menurut salah satu warga yang enggan dipublikasikan namanya, saat musim hujan limbah yang ditampung dilokasi pabrik itu meluber ke area persawahan, “Soal pencemaran air limbah ini memang sudah lama terjadi, dan ini sudah di keluhkan oleh warga ke perusahaan, tapi tidak ada tanggapan. “ ucap salah satu petani, Rabu (24/4/2024)

Menurutnya, pencemaran limbah batu gamping terhadap pertanian itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, karena pada lima tahun lalu dirinya pun sudah merasakan dampak dari pencemaran limbah pabrik tersebut.

“Karena sejak saya garap lahan pertanian ini pun sudah ada pencemaran, apalagi sekarang kan musim penghujan, dampak limbah itu semakin parah saja,” katanya.

Ia menyampaikan, atas adanya pencemaran limbah yang langsung berdampak pada lahan pertanian itu, juga mengakibatkan pencemaran air pada sungai setempat.

“Memang air limbah ini kalau ke tumbuhan tidak mematikan, tapi, mempengaruhi hasil panen atau kualitas, tidak hanya pada tanaman padi tapi juga pada tanaman yang lain,” jelas dia.

Ia pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tuban dapat menindaklanjuti keluhan warga atas pencemaran limbah tersebut, sehingga kedepannya warga yang tinggal di sekitar pabrik itu tidak terganggu dengan pencemaran limbah atau udara dari kegiatannya.

“Saya berharap pemerintah untuk menindak pabrik itu secepatnya. Karena kalau dibiarkan ini sangat membahayakan kesehatan kami,” kata dia.

Sementara itu, HRD PT. Pentawira Agraha Sakti Mamat saat dikonfirmasi awak media melalui id WhatsApp, pihaknya belum bersedia menjawab meski pesan telah diterima dengan tanda centang dua.

Reporter : Tim/Red.


Sebelumnya

item