TPS Rp73 Juta di Kedaton: Monumen Sunyi di Tengah Desa


Bojonegoro, Polemikdaerah.online, – Di sudut Desa Kedaton, Kecamatan Kapas, berdiri sebuah bangunan kokoh berukuran delapan kali enam meter. Dindingnya masih utuh, catnya belum pudar, tetapi fungsinya tak pernah lahir. Itulah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang dibangun pada 2023 dengan uang rakyat sebesar Rp73.842.000 dari APBDes. Selesai dalam sebulan, terbengkalai dua tahun.

Warga menyebutnya monumen sunyi, bukan karena indah, melainkan karena ia membisu, menyimpan janji yang tak pernah ditepati. Sampai kapan dibiarkan mangkrak, sudah dua tahun selesai dibangun,” ujar AC, warga setempat, Kamis (14/8/2025).

K, warga lain, menatap bangunan itu dengan getir. “Biayanya besar, tapi tidak ada manfaatnya untuk warga,” katanya, seakan menegaskan bahwa di desa ini, janji pembangunan kadang berakhir jadi tumpukan batu tanpa makna.

Sekretaris Desa Kedaton, Ahmad Bagus Prasetyo, punya jawabannya, menunggu bantuan bak kontainer dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), memperbaiki desain yang dinilai tak sesuai, dan membenahi jalan yang rusak di depan TPS. Namun, jawaban itu seperti kabut pagi, menggantung tanpa kepastian kapan menguap.

Di balik papan proyek yang mencatat biaya, ukuran, dan waktu pengerjaan, tersimpan ironi. Semua rencana, rapat, dan tanda tangan kontrak ternyata tak mampu menghidupkan bangunan itu. Uang rakyat telah berubah wujud menjadi dinding dan atap yang melindungi kehampaan.

Desa ini tak kekurangan bangunan, yang kurang adalah kesungguhan. Sebab pembangunan sejatinya bukan sekadar menegakkan beton, melainkan menegakkan janji. Dan di Kedaton, janji itu masih terkunci di TPS yang bisu, menunggu seseorang membuka gemboknya untuk difungsikan, entah sampai kapan.

Red... 

Sebelumnya

item