Pemindahan Perayaan HUT RI dari Pandantoyo ke Pusat Kecamatan Temayang: Tradisi Diputus, Alasan Tertutup
Bojonegoro, Polemikdaerah online, – Keputusan panitia Kecamatan Temayang memindahkan seluruh rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dari Desa Pandantoyo ke pusat kecamatan tahun ini memicu tanda tanya besar. Langkah ini memutus tradisi panjang yang sudah menjadi bagian identitas desa, namun dilakukan tanpa penjelasan terbuka kepada publik.
Selama bertahun-tahun, Pandantoyo selalu menjadi pusat kegiatan Agustusan di Temayang, mulai dari upacara bendera hingga karnaval rakyat. Posisi strategis desa, dukungan warga, dan dampak ekonomi yang dirasakan pedagang setempat telah menjadikannya ikon perayaan. Tahun ini, tradisi itu dihentikan begitu saja. Warga mengaku tidak pernah diajak berdialog atau diberi alasan pasti.
Di tengah keresahan warga, muncul isu boikot penggunaan jalan poros desa bagi peserta perayaan. Kepala Desa Pandantoyo membantah keras kabar tersebut.
"Kalau tidak ada alasan permasalahan, ya tidak mungkin diboikot. Ya sudahlah. Meski lokasi perayaan berubah, yang jelas saya tidak memboikot jika tanpa ada sebab" Tegasnya. .
Agus, ketua panitia kecamatan, hanya menyebut pemindahan lokasi hasil kesepakatan internal.
"Semua kegiatan dilaksanakan di pusat ibu kota kecamatan. Soal isu boikot, silakan koordinasi langsung dengan Pak Camat. Panitia hanya menjalankan keputusan bersama,” katanya.
Minimnya transparansi justru menimbulkan kesan bahwa keputusan diambil secara sepihak, mengabaikan nilai historis dan kontribusi Pandanmentoyo dalam membangun suasana perayaan kemerdekaan di Temayang.
Dengan tidak adanya penjelasan resmi dari Camat Temayang hingga berita ini diturunkan membuat ruang spekulasi terbuka lebar. Sebagian warga menilai pemindahan ini bukan semata urusan teknis, tetapi terkait dinamika hubungan antara pihak desa dan kecamatan.
"Bukan karena alasan teknis, sepertinya ada hubungan antara pihak desa dan kecamatan tidak harmonis" Ujar salah satu warga harap-harap kecewa.
Red...