Menjemput Harapan di Tanah Soko: Jejak TMMD ke-125 Bojonegoro


Bojonegoro, Desa Soko di Kecamatan Temayang, Bojonegoro, pagi itu berbalut sinar mentari yang menembus sela dedaunan jati. Suara burung bersahutan, seakan menyambut kedatangan rombongan berseragam loreng. Mereka bukan sekadar tamu, melainkan pembawa kabar dan harapan: Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabes TNI Angkatan Darat, yang tengah menapaki jejak pembangunan TMMD ke-125.

Dipimpin Kolonel Inf M. Herry Subagyo, S.I.P., langkah mereka menelusuri jalan beton yang baru saja terbentang sejauh 1.372 meter—urat nadi baru bagi desa yang selama ini menanti kemudahan akses. Di sana, deru mesin bor menembus bumi, melahirkan sumur-sumur yang akan menjadi sumber kehidupan. Rumah-rumah sederhana tengah berbenah, diperbaiki dengan sentuhan gotong royong. Check dam yang direhabilitasi mengalirkan air, bukan hanya ke sawah, tapi juga ke asa.

“TMMD adalah jembatan hati antara TNI, pemerintah, dan rakyat,” ujar Kolonel Herry, matanya menatap jauh seakan melihat masa depan desa ini. “Kami berharap, setiap tetes keringat ini menjelma kesejahteraan.”

Di setiap titik yang dikunjungi, warga menyambut dengan senyum tulus. Ada rasa bangga, bahwa desa mereka bukan lagi sekadar titik di peta, melainkan bagian dari cerita besar membangun negeri. Bantuan sembako dari Tim Wasev menjadi pelengkap hari, bukan semata soal beras atau minyak, tapi tanda kasih yang mengikat persaudaraan.

Menjelang senja, rombongan kembali meninggalkan Soko. Jalan beton yang mereka lalui kini menjadi saksi bisu: bahwa di tanah ini, kerja sama dan gotong royong bukan hanya kata, tetapi nyata. TMMD ke-125 bukan sekadar program, melainkan benih yang kelak tumbuh menjadi kemakmuran.

Di tepi jalan, Sumarni (47), warga setempat, tersenyum sambil memegang tas sembako yang baru ia terima. “Dulu kalau mau ke pasar harus lewat jalan becek, sekarang tidak lagi. Anak-anak juga lebih aman berangkat sekolah,” ujarnya, matanya berbinar.

Suara tawa anak-anak memecah udara sore ketika rombongan melangkah pulang. Bantuan sembako yang dibagikan tak sekadar isi dapur, melainkan tanda bahwa perhatian itu nyata. Di belakang, warga masih melambaikan tangan, seolah berkata, “Terima kasih, jalan ini akan kami jaga.”

Red... 

Sebelumnya

item