Disinyalir Syarat Ajang Bisnis, Proyek SMPN 2 Soko Tuban Dilaksanakan Secara Tersembunyi


Tuban, Polemikdaerah.online, - Ada saja ulah oknum kontraktor pelaksana proyek Negara dalam menjalankan praktik bisnisnya dalam mencari keuntungan pribadi.

Demi mendapatkan untung berlipat ganda, dalam mengerjakan pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 02 Prambontergayang turut Kecamatan Soko, tak jarang kerap memainkan aksi kong kali kong bersama pihak stakeholder terkait untuk mengebiri informasi dan dokumentasi.

Pasalnya, jika regulasi aturan penggunaan uang Negara itu diimplementasikan dengan sebagaimana mestinya, tentunya aksi kong kali kong oknum mafia proyek tersebut sangat mudah diketahui oleh publik secara luas.

Menyoroti ihwal proyek pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 02 Prambontergayang, Kecamatan Soko, yang dikerjakan secara asal-asalan dan tidak mengedepankan sisi transparansi kepada publik.

Bukan tanpa alasan, hal tersebut terjadi lantaran pelaksana pembangunan gedung SMPN 2 Soko, Narsroh selaku pelaksana pekerjaan tersebut memberikan jawaban tak masuk akal ketika ditanya ihwal mengapa proyek Negara dikerjakan secara diam-diam tanpa memberikan papan infromasi di lokasi kegiatan.

Berikut jawaban Narsroh terkait proyek pembangunan SMPN 02 Soko yang berhasil di himpun media ini.

"iya kita yang mengerjakan besok Sabtu jam 2 kita ketemu di lokasi ya," ucap tak Narsroh ketika dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Senin, 26 Agustus 2024.

Sementara itu menurut sumber lain, anggaran untuk proyek pembangunan gedung SMPN 02 Soko tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus untuk peningkatan sarana dan prasarana Pendidikan tanun 2024.

“Entah APBD Daerah atau Provinsi, dan APBN saya kurang jelas, yang saya dengar sumber anggaran pembangunan itu dari DAK.” kata sumber yang meminta namanya untuk dirahasiakan. 

Bahkan sumber menyakini, proyek pembagunan gedung itu juga dikerjakan secara akal-akalan, hal itu karena pihak kontraktor tidak memasang papan informasi kegiatan.

Namun sayangnya, menyoal hal itu, Rahmat, orang nomer satu di Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban masih bungkam untuk menanggapi carut marut proyek tersebut.

Sebelumnya

item