Klarifikasi Berkilau, Fakta Lapangan Gelap, Pembangunan Jalan Dusun Tlotok Belum Jalan
Bojonegoro, Polemikdaerah.online, — Klarifikasi para pejabat mengenai pembangunan jalan di Dusun Tlotok yang disebut “sedang dalam pengerjaan” kini menuai tanda tanya besar. Sebab, fakta di lapangan sama sekali tidak sejalan dengan pernyataan yang disampaikan kepada publik.
Dalam sepekan terakhir, warga Tlotok dan masyarakat luas dihebohkan oleh pemberitaan kondisi jalan yang licin, berlumpur, dan tak layak dilalui. Situasi tersebut memunculkan dugaan bahwa dusun ini dianaktirikan dan diabaikan dalam pembangunan.
Menanggapi kritik itu, perangkat desa memberikan klarifikasi bahwa kondisi jalan terjadi karena proyek BKKD sedang berlangsung, dan kebetulan bersamaan dengan musim penghujan. Camat setempat juga menyampaikan narasi serupa, menegaskan bahwa pembangunan aktif dilakukan dan tudingan pengabaian tidak benar.
Namun, ucapan pejabat tersebut runtuh ketika dihadapkan pada kondisi nyata di lapangan.
Hingga hari ini, tidak ada tanda-tanda kegiatan konstruksi di lokasi yang diklaim telah dikerjakan. Tidak terlihat pekerja, tidak ada alat berat yang beroperasi, bahkan tidak tampak aktivitas apa pun yang menunjukkan adanya progres. Lokasi proyek masih kosong, menegaskan bahwa pekerjaan belum dimulai sama sekali.
Fakta baru tersingkap setelah warga melihat kedatangan sebuah menara skala menengah yang akan digunakan untuk pengeboran dan pemasangan paku bumi. Alat tersebut baru dikirim hari ini, bukan beberapa hari sebelumnya seperti klaim pemerintah.
Seorang warga menyampaikan, "Hari ini baru ada kiriman alat. Itu menara untuk pengeboran cros dan pasang paku bumi. Jadi sebenarnya belum mulai apa-apa. Baru persiapan alat saja.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa klarifikasi pemerintah tidak hanya tidak akurat, tetapi juga tidak sinkron dengan fakta lapangan. Secara logika sederhana, bagaimana mungkin pembangunan disebut ‘sedang berlangsung’ jika alat paling dasar untuk memulai pekerjaan saja baru tiba?
Situasi ini membuat warga mempertanyakan kejujuran dan transparansi pemerintah desa maupun kecamatan. Alih-alih meredakan kritik, klarifikasi tersebut justru terkesan sebagai upaya merapikan keadaan, bukan menggambarkan kondisi sebenarnya.
Warga Tlotok pun sepakat bahwa mereka tidak menuntut banyak. Mereka hanya ingin informasi yang jujur dan apa adanya, bukan narasi manis yang dibuat untuk membungkam sorotan publik.
Karena hari ini, fakta berbicara jauh lebih jelas daripada klarifikasi mana pun, pembangunan belum berjalan; yang ada baru kedatangan alat.
Red...
.jpg)