Peresmian KDMP Sokosari Memantik Sorotan, Program Miliaran, Gedungnya Justru Pinjaman?

Opini Edukasi. 


Tuban, Polemikdaerah.online, – Peresmian Gerai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Sokosari yang digelar meriah bak program nasional tiba-tiba berubah menjadi bahan gunjingan publik. Bukan karena keberhasilan, melainkan karena jurang besar antara klaim program dan kondisi bangunan yang diperlihatkan.

Di tengah sorotan lampu acara, sambutan pejabat, dan gegap gempita seremoni, masyarakat justru dikejutkan oleh kenyataan mencolok:

Gerai yang diresmikan bukan gedung baru, bukan bangunan standar koperasi, bahkan bukan aset desa.

Fasilitas yang ada hanyalah bangunan bekas toko material milik salah satu perangkat desa, bangunan yang masuk kategori gudang ringan, dipoles sekadarnya untuk tampil pantas di kamera.

Padahal, program KDMP selama ini digembar-gemborkan membawa kucuran anggaran miliaran rupiah dari pemerintah pusat untuk pembangunan gedung permanen dan fasilitas lengkap. Tetapi yang muncul di Sokosari justru sebuah bangunan pinjaman, yang bahkan tidak menyentuh syarat teknis paling minimum untuk sebuah gerai koperasi desa.

Tak ayal, publik pun melontarkan pertanyaan tegas, "Miliaran rupiah itu turun ke mana kalau gedungnya saja tidak ada?”

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa gerai KDMP seharusnya dibangun di atas lahan TKD atau lahan sewa resmi yang jelas status hukumnya. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan gerai berdiri di atas bangunan pribadi, membuka pintu lebar bagi dugaan ketidaktertiban prosedur dan minimnya transparansi.

Ironisnya, di tengah bangunan yang bahkan belum memenuhi standar program, para pejabat yang hadir justru menebar janji, mulai dari rencana pembangunan gudang besar, kendaraan operasional, hingga wacana penguatan ketahanan pangan.

Sayangnya, semua janji itu terdengar tak lebih dari selimut manis yang menutupi fakta bahwa bangunan resminya saja belum wujud.

Seremoni besar tak dapat menggantikan konstruksi nyata yang tidak ada. Tidak ada dekorasi atau pidato yang bisa menutupi fakta bahwa KDMP Sokosari belum memiliki gedung resmi, meski embel-embel anggaran miliaran terus disebut-sebut.

Program KDMP sejatinya strategis dan bernilai manfaat. Namun ketika pelaksanaannya terburu-buru dan fasilitasnya masih pinjaman, publik wajar mempertanyakan apa yang sebenarnya dikejar, pembangunan atau sekadar panggung seremonial?

Pertanyaan masyarakat kini menguat, "Jika anggarannya miliaran, mengapa yang diresmikan bangunan bekas toko material?, dimana gedung permanen yang dijanjikan dalam program nasional?”

Entah sampai kapan transparansi muncul ke permukaan, serta bangunan resmi benar-benar berdiri, pertanyaan itu tidak akan padam.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah desa maupun pengurus koperasi belum memberikan klarifikasi resmi.

Red... 


Sebelumnya

item