Puluhan Warga Desa Tluwe Tuban Blokir Akses Jalan Tambang Kuarsa
Diketahui, aksi pemblokiran jalan pada hari ini diikuti oleh pemuda dan semua unsur masyarakat, dengan pengamanan dari Babinkamtibmas, Babinsa serta Satpol PP.
Aksi tersebut dipicu oleh kekecewaan lantaran kerap kali terjadi rusaknya jalan desa yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan pengangkut hasil tambang pasir silika (kuarsa).
Selain berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, warga juga menegaskan bahwa mobilitas kendaraan tambang sangatlah menghambat aktivitas mereka karena jalan hanya berdiameter 2,5 meter.
Suprayitno, warga setempat yang sekaligus aktif sebagai BPD mengeluhkan rusaknya jalan poros desa, yang awalnya aspal hotmix kini berubah menjadi urugkan pedel yang berdampak pada debu.
“Intinya warga menolak, kerusakan jalan sudah terlalu parah, awalnya jalan hotmix, sekarang berubah seperti jalan makadam urugkan katel” jelasnya.
Yitno menambahkan, jalan poros Desa Wadung, Tluwe, Cekalang sudah dicor beton, sedangkan yang dilewati tambang adalah jalan arah Dukuh Wonosari sepanjang 2 KM yang dulunya aspal hotmix dari PUPR Tuban, sekarang sudah mengalami rusak, kontribusi kegiatan mereka tidak sebanding kerusakan yang parah.
“Itulah yang membuat kami merasa terganggu, kontribusinya tidak sebanding dengan kerusakannya” jelas Suprayitno
Suprayitno menegaskan, sebagai ketua BPD ia akan mengawal aspirasi warga yang mengharapkan agar jalur yang dilalui truk tambang tersebut di tutup tidak boleh dilewati.
“Kita tidak menghentikan aktivitas tambangnya, itu bukan kewenangan kami, kita menghentikan pengerusakan jalan kami” tegas Yitno.
Di sisi lain, beredar kabar kekecewaan warga, lantaran kontribusi dari aktivitas tambang tersebut yang semula direncanakan Akan disalurkan untuk pengadaan maupun perawatan fasilitas umum, namun tidak pernah tersampaikan dan terealisasikan.
Red...