PENGADAAN ALKES RS TEMAYANG BOJONEGORO HABISKAN ANGGARAN 55 MILYAR MENCURIGAKAN
Bagaimana tidak, untuk membeli mesin CT Scan, Digital Xray Carm, dan Digital Xray Ceiling, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan harus menggelontorkan uang rakyat sebanyak Rp 55 Milyar Rupiah.
Saat dikonfirmasi elalui sambungan WhatsApp, Imam selaku Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Bidang Sumber daya Kesehatan menjelaskan, ada tiga bentuk pengadaan alat penunjang pelayanan kesehatan untuk kelengkapan Rumah Sakit Temayang, diantaranya belanja mesin CT Scan Merk Neusoft, Type Multi-Slice CT Scanner System (NeuViz 128), dengan pagu anggaran Rp 40 Miliar Rupiah
Selain itu pembelian mesin Digital Xray Carm Merk Allengers, type C ARM HF 59R-S20 WITH PB, dengan pagu anggaran Rp 7 Miliar Rupiah, dan yang terakhir pembelian mesin Digital Xray Ceiling Merk Mindray, type Digital Radiography System – DigiEye 760 Dual Rail with Floating Table and iStitch, dengan pagu anggaran Rp 8 Miliar Rupiah.
“CT Scan Merk Neusoft, Type Multi-Slice CT Scanner System (NeuViz 128), Digital Xray Carm Merk Allengers, Type C ARM HF 59R-S20 WITH PB, Digital Xray Ceiling Merk Mindray, Type Digital Radiography System – DigiEye 760 Dual Rail with Floating Table and iStitch.” Jelasnya. Kamis, 24 April 2025.
Sementara itu, berdasarkan telisik pewarta didalam laman e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP), terdapat perbandingan harga pembelian yang jumlahnya sangat signifikan, dimana menurut e-katalog LKPP, mesin CT Scan Merk Neusoft type Multi-Slice CT Scanner System (NeuViz 128) dibandrol seharga Rp 13 sampai 14 Miliar Rupiah.
Lalu, mesin Digital Xray Carm Merk Allengers, Type C ARM HF 59R-S20 WITH PB, dibandrol seharga Rp 3 sampai 4 Miliar Rupiah.
Dan, mesin Digital Xray Ceiling Merk Mindray, Type Digital Radiography System – DigiEye 760 Dual Rail with Floating Table and iStitch, dibandrol seharga Rp 2 sampai 5 Miliar Rupiah.
Dari jumlah biaya pembelian 3 unit peralatan diatas, menurut Koh Akhsin, salah satu penggiat informasi yang tergabung dalam wadah komunitas AKP (Aktivis Kolam Pancing) Bojonegoro mengatakan, secara logika berpikir terdapat selisih harga yang jumlahnya jauh berbeda.
“Ketiga kegiatan itu dianggarkan Dinas Kesehatan sebanyak 55 Milyar rupiah, namun jika dibandingkan dengan harga pada e-katalog LKPP, ternyata terdapat perbandingan harga yang signifikan, terindikasi adanya kelebihan bayar, tentunya berpotensi merugikan keuangan Negara” pungkasnya.
Red..