Mafia Solar Bersubsidi Leluasa Gasak SPBU Di Tuban, Lantas Kemana Aja APH Selama Ini ?


Tuban, Polemikdaerah.online, Lagi-lagi beredar pemberitaan terkait penggarongan BBM bersubsidi jenis solar oleh para mafia penimbun di Tuban, Jawa Timur, yang di unggah beberapa media online dengan tajuk “Leluasanya menimbun solar subsidi di Desa Leran Wetan Kecamatan Palang Tuban.”

BBM jenis solar bersubsidi yang seharusnya menjadi hak masyarakat dari kalangan ekonomi menengah kebawah untuk dijadikan penopang kebutuhan hajat hidup ini, ternyata telah dimainkan dari penyalurannya . 

Apalagi momentum tahun baru yang akan datang sebentar lagi tinggal menghitung bulan, sudah pasti kebutuhan BBM jenis solar bersubsidi ini akan sangat diperlukan oleh masyarakat dalam jumlah yang sangat Besar, Senin, 30 September 2024.

Lantas bagaimana dengan peran Aparatur Negara yang seharusnya memiliki kuwajiban untuk mengontrol ketat peredaran barang bersubsidi tersebut, apakah mereka sudah menjalankan amanat Undang-undang ?

Apakah benar mereka Aparatur Negara baik itu Dinas Pemerintah maupun Aparat Penegak Hukum (APH) kecolongan ?, 

Ataukah mungkin ada kelalaian bahkan pembiaran ?

Pertanyaan klasik ini sering muncul didalam khalayak luas, lantaran hingga kini belum pernah ada jawaban secara spesifik atau tindakan represif yang tegas dari APH terhadap oknum mafia pengemplang BBM bersubsidi tersebut.

Diberitakan sebelumnya oleh beberapa media online bahwa, mafia penimbun BBM solar bersubsidi seolah-olah kebal hukum, pasalnya sampai saat ini mafia pengarong bbm solar subsidi tersebut masih beroprasi dengan lancar. 

Pemandangan itu sungguh mencerminkan suatu ironi yang terkesan menampar muka APH, mengapa dia seberani itu, ataukah ada orang kuat dibelakang aktifitas ilegal tersebut ?

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimasrobin, saat dimintai tanggapan terkait ramenya pemberitaan media online tentang praktik penimbunan BBM bersubsidi jenis solar di Desa Leran, Kecamatan Palang, melalui Id Pesan WhatsApp miliknya, dirinya masih memilih bungkam walaupun pesan tersebut sudah terkirim dan tertanda centang dua. 

Sangat disayangkan ketika anggaran Negara trilyunan rupiah dikucurkan untuk mensubsidi BBM jenis solar ini harus melenceng dari penyalurannya.

(Red/Team)

Sebelumnya

item