Piknik Berdalih Kunker, Warnai Kegiatan Utama Anggota DPRD Bojonegoro
Kegiatan yang berlangsung pada, rabu malam kemarin, 31 Juli
2024, ternyata menetapkan 6 agenda plesiran ke luar kota atau dalam istilah
birokrasi biasa disebut dengan Kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker).
Atas keputusan tersebut, sontak membuat suasana dalam
musyawarah itu menjadi ajang debat kusir antar anggota Dewan, pasalnya, ada
yang beranggapan kalau kegiatan tersebut terkesan dipaksakan dan tidak
rasional.
Mengingat dari 50 anggota Dewan, diantara mereka ada 19 yang
akan purna tugas lantaran tak lolos alias gagal pada pesta Demokrasi Februari lalu,
namun anehnya, diakhir masa bakti dan dalam waktu yang sangat terbatas mereka
justru hendak mengagendakan Kunker.
Lantas menyoal hal itu, Sukur Priyanto, Wakil Ketua DPRD
menjelaskan, dinamika perdebatan dalam rapat agenda Badan Musyawarah terjadi
lantaran ada anggota yang menganggap kegiatan Kunker tersebut tidak rasional.
"Dalam Banmus kemarin ada yang setuju dan ada yang
tidak." ucapnya, Kamis, 1 Agustus 2024.
Disinggung ihwal out put dari kegiatan tersebut, lebih
lanjut Legislator Kawakan itu mengatakan, semua tergantung yang melihat dan
menilai.
Rasio sederhana yang patut dipertanyakan dalam rencana
kegiatan para Wakil Rakyat tersebut ialah, apa tidak melelahkan jika dalam sisa
waktu 21 hari, belum terhitung hari non aktif, mereka mengagendakan 6 kali
kunjungan kerja ke luar kota, belum lagi adanya benturan rapat tahunan yang mewajibkan
mereka untuk paripurna mendengarkan pidato presiden di bulan Agustus hari besar
nasional.
Lantas apa tujuan akademis sehingga kegiatan kunjungan kerja
itu terkesan sangat penting bagi para anggota Dewan ?
Kemudian, apakah kegiatan kunjungan kerja yang dilakukan
tersebut bisa membawa dampak positif bagi publik khususnya masyarakat
Bojonegoro ?
Menanggapi konsep Anggota DRPD Bojonegoro, Koh Ahsin,
aktivis informasi di Wilayah Jawa Timur mengucapkan, agenda kunjungan kerja
tersebut ialah kegiatan yang sifatnya untuk menghambur - hamburkan uang rakyat.
"Selama ini mereka sudah sering plesiran kemana-mana
dengan dalih kegiatan kunjungan kerja, yang perlu dipertanyakan saat ini ialah,
produk apa saja yang sudah dihasilkan untuk menyejahterakan masyarakat.
Silahkan disampaikan agar publik mengetahui." katanya,
Selain agenda yang terkesan dipaksakan dan tak rasio, Koh
Aksin juga menilai, kegiatan kunjungan kerja yang dilakukan oleh para wakil
rakyat itu sangat tidak begitu penting.
"Masih banyak agenda kegiatan penting yang perlu
dikerjakan oleh mereka. Sebagai wakil rakyat harusnya menyejahterakan nasib
rakyat, bukan malah plesiran keluar kota menggunakan uang rakyat."
Pungkasnya.
(Ysn).